HUBUNGAN PERUBAHAN WARNA, BENTUK DAN KELENGKAPAN SERAGAM SATPAM TERHADAP PERSEPSI KEAMANAN DI MASYARAKAT

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan warna, bentuk dan kelengkapan seragam satpam terhadap persepsi keamanan di masyarakat, dengan tujuan mengetahui apakah dengan perubahan seragam tersebut meningkatkan persepsi keamanan di masyarakat, dengan tingkat proporsi petugas keamanan dengan penduduk di Indonesia masih berbanding 1:575 yaitu dua kali lipat dari proporsi normal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional dengan cara mencari hubungan antar variabel. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan teknik pengambilan sampel non random (nonprobability) dimana partisipan dipilih untuk studi karena beberapa karakteristik yang diinginkan, dalam hal ini adalah seseorang yang pernah melihat perubahan seragam satpam. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan software SPSS, dari tiga variabel yang di uji yaitu variabel warna, bentuk dan kelengkapan, diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan terkuat kepada variabel keamanan adalah variabel kelengkapan, dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin lengkap alat pertahanan dan alat untuk menyerang yang dimiliki, maka masyarakat menjadi merasa semakin aman. Indonesia memiliki skor 78 dalam dimensi power distance, yaitu persepsi perbedaan kekuasaan pada masyarakat Indonesia, ini artinya terdapat perbedaan kekuasaan yang tinggi di masyarakat, walaupun seorang satpam mempunyai kekuasaan yang terbatas dalam hal keamanan, tetapi dalam persepsi masyarakat yang mempunyai dimensi perbedaan kekuasaan yang tinggi, ini menjadi salah satu hal yang baik. Salah satu alasan pihak kepolisian mengganti seragam satpam adalah agar terjalin kedekatan emosional antara Polri dan satpam, menumbuhkan kebanggaan satpam sebagai pengembang fungsi kepolisian terbatas. Memuliakan profesi satpam, dan menambah fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat